V. PENANAMAN
5.1 Pemilihan Varietas
Murbei varietas lokal adalah varietas yang mampu beradaptasi dengan lingkungan setempat secara baik. Karenanya pemelihan jenis lokal yang mempunyai produksi tinggi adalah cara yang terbaik. Akan tetapi, produksi daun jenis lokal umumnya rendah, sehingga secara ekonomis kurang menguntungkan. Apabila ingin mengintroduksi varietas murbei asing (didatangkan dari luar) maka harus dipilih varietas yang betul-betul bisa beradaptasi dengan kondisi lingkungan baru. Di bawah ini disajikan beberapa varietas murbei unggul dan dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan
Kanva II : Tahan terhadap penyakit tukra dan hama kutu (mealy bug), tahan kekeringan dan layak dikembangkan di ketinggian 400 - 1200 m dpl. Produksi 48 ton per Ha per tahun.
Katayana : Peka terhadap jamur tahan terhadap serangan hama serta tahan kekeringan. Layak dikembangkan di ketinggian 200- 500 m dpl . Produksi 45 ton per Ha per Tahun
Multicaulis :Tahan terhadap berbagai penyakit tetapi peka terhadap serangan ulat pucuk. Agak tahan terhadap kekeringan dan layak dikembangkan di ketinggian 700 - 1200 m dpl. Produksi 42 ton per Ha per Tahun
Lembang : Tahan terhadap hama serta tahan terhadap kekeringan. Layak dikembangkan di ketinggian 200 - 500 m dpl. Produksi 42 ton per Ha per tahun.
Kunpai : Tahan hama dan penyakit serta tahan terhadap kekeringan. Layak dikembangkan di ketinggian 200 - 500 m dpl. Produksi 33 ton per Ha per tahun.
5.2 Persiapan Lahan
Persiapan lahan meliputi kegiatan pembersihan lapangan, pengolahan tanah dan pembuatan bangunan konservasi tanah. Tujuan kegiatan persiapan lahan adalah untuk menyediakan media tumbuh yang baik guna pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
5.2.1 Pembersihan lapangan
Lahan bervegatasi alang-alang
Cara manual
Setelah alang-alang dan semak belukar dibabat kemudian disimpan di suatu tempat. Dikenal dua cara pemusnahan hasil babatan, yaitu dengan cara dibuat kompos dan cara pembakaran terkendali. Sebelum dilakukan pembakaran, buat ilaran api, yaitu dengan cara membersihkan lahan di sekitar batas lahan selebar 2-3 m. Untuk area yang luas, lahan dibagi kedalam beberapa petak. Luas masing-masing petak tidak lebih dari 0,5 Ha. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembakaran adalah : 1) dilakukan tidak pada saat kecepatan angin tinggi, 2) berlawanan dengan arah angin, dan dikerjakan pada malam hari. Setelah dilakukan pembakaran, lanjutkan dengan kegiatan pem karan tunggul dan akar tanaman.
Cara Kimia
Cara ini dikerjakan apabila kondisi alang-alang masih relatif pendek dan populasi perdu masih jarang. Herbisida yang dapat diaplikasikan adalah round up dengan dosis 10 lt/ Ha. Setelah vegetasi mengering dapat dilanjutkan dengan kegiatan pengolahan tanah.
Lahan bekas hutan skunder
Cara Manual ; Pepohonan ditebang, kemudian tunggulnya di kar. Tidak menebang pohon didekat sumber air merupakan kegiatan yang sangat bijaksana. Lanjutkan kegiatan dengan pembakaran terkendali.
Cara mekanis; Pepohonan yang berdiameter <> 30 cm di kar dengan traktor yang dilengkapi pisau (blade) dan pendorong pohon. Cara mekanis hanya bisa dikerjakan pada lahan kemiringan <>
Cara Kimia : Cara ini dikerjakan apabila kedua cara diatas tidak memperlihatkan hasil yang memuaskan. Bahan kimia yang digunakan adalah round-up atau trioxon yang dicampur dengan solar. Untuk mengaplikasikan cara ini, lukai kulit pohon dan kemudian oleskan 5 % trioxon pada. Gunakan kuas untuk pelaksanaan pengolesan.
Lahan bekas kebun murbei
Alang-alang atau rumput lainnya dibabat atau disemprot dengan herbisida. Pohon murbei di tebang dan golnya di kar. Upayakan pemotongan sampai ke daerah perakaran. Apabila dengan cara ini pohon murbei masih mengeluarkan cabang, gunakan cara kimia yaitu dengan mencampur roubd-up dan olie bekas kedalam solar. Dengan menggunakan kuas, oleskan cairan tersebut pada bagian yang dipotong. Pekerjaan ini, sebaiknya diaplikasikan pada musim kemarau. Untuk mencegah penyakit akar (yang ditinggalkan oleh tanaman lama), semprot tanah dengan bacterisida.
Pada lahan miring, arah barisan tanaman sejajar garis kontur. Hal ini dimaksudkan utnuk meminimalkan tingkat erosi yang terjadi. Untuk tempat yang datar, arah barisan sebaiknya mengikuti arah barisan pada tempat yang miring.
5.4 Lubang Tanam
Sebelum murbei mencapai umur 6 bulan, akar masih muda dan mudah patah. Karenanya, supaya tanah dapat ditembus oleh akar, diperlukan kondisi tanah yang gembur dan memiliki kandungan hara mineral yang cukup. Untuk kepentingan ini, maka perlu dubuat lubang tanam yang dilengkapi dengan hara mineral yang cukup. Disamping itu, lubang tanam yang yang dibuat harus dalam, karena setelah dewasa akar murbei dapat mencapai kedalaman lebih dari 1 m dan akar menyebar paling banyak pada kedalaman 40 – 80 cm (gambar ). Untuk itu, maka kedalaman lubang tanamn minimal 40 cm.
Dikenal 2 jenis lubang tanam, yaitu lubang dalam bentuk bujur sangkar (parsial) dan lubang dalam bentuk parit (memanjang). Lubang dalam bentuk bujur sangkar, diaplikasikan apabila jarak dalam barisan agak lebar, sedang sistem parit diterapkan apabila jarak dalam barisan cukup rapat dan ukuran lubang tanam cukup lebar.
Langkah kerja untuk membuat lubang tanam adalah sebagai berikut :
Setelah ditentukan arah barisan tanaman, buat lubang ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm atau 40 cm x 40 cm x 40 cm.
Dalam proses pembuatan, pisahkan antara lapisan top soil dan lapisan sub soil. Untuk memudahkan pekerjaan di lapangan, (sebelum pembuatan lubang) tugaskan para pekerja menghadap kearah timur. Tanah digali kemudian top soil diletakkan sebelah utara lubang sedangkan, sub soil diletakkan disebelah Selatan.
Dua minggu kemudian, masukkan kompos / pupuk kandang matang kedalam lubang dan diaduk dengan lapisan top soil yang diletakkan di sebelah utara. Pada saat ini, bila tanah masam dapat diaplikasikan kapur pertanian secukupnya.
Setelah pengadukan selesai, lubang diurug dengan lapisan sub soil dan beri tanda dengan ajir untuk menandai lubang.
Dua minggu kemudian, lakukan penanaman.
5.4.2 Lubang bentuk parit.
Di Lahan Datar
Seteleh ditentukan arah barisan, lakukan penggalian tanah disepanjang letak barisan tanaman. Lebar 40 cm , dan dalam 40 - 45 cm.
Simpan top soil di sebelah Utara dan sub soil di sebelah Selatan (posisi tenaga kerja menghadap ke Timur).
Dua minggu kemudian, tebarkan 1 karung (40 Kg) kompos / pupuk kandang yang matang di setiap 160 meter parit, kemudian ratakan dan aduk dengan lapisan top soil yang disimpan di sebelah utara parit.
Tutup parit dengan tanah sub soil (yang disimpan di sebelah Selatan)
Dua minggu kemudian, lakukan kegiatan penanaman.
Dilahan Miring
Tentukan arah dan letak barisan tanaman. Penentuan letak barisan tanaman dilakukan dengan cara menancapkan ajir pada tempat yang memiliki ketinggian yang sama (garis kontur).
Gali tanah di sepanjang rencana barisan tanaman. Tanah hasil penggalian di tempatkan di sebelah bawah lubang hasil penggalian, yang selanjutnya diratakan .
Masukkan top soil sebelah atas lubang ke dalam lubang yang dibuat, kemudian aduk dengan pupuk organik. Bila tanah masam beri kapur secukupnya.
Lakukan penanaman murbei. Untuk menimbun dan menutupi lubang tanam, tanah di ambil dari rencana parit.
Tanah disepanjang barisan tanaman agak ditinggikan.
Untuk membuang air yang ditampung parit (pada musim hujan), buat saluran Pembuangan Air (SPA) dengan arah memotong parit / barisan tanaman. Interval SPA yang satu dengan yang lainnya + 100 m.
3 komentar:
Mas kalo kanva II tahan ama penyakit gak ?
Mas, bisa minta info Analisa Usaha Budidaya ulat suteranya? Terima kasih
blog yg bagus.
mas bisa dibuat perhitungan biaya awal sampai panen. kalo bisa sih estimasi kelayakan dari budidaya ulat sutera itu? dan resiko pasar tentunya.
terima kasih sebelum nya.
Posting Komentar